MOTIVASI MENULIS
Oleh: Fahrur Mu'is
Sebulan yang lalu, sebuah organisasi kampus di
Tak ada rotan, akar pun jadi. Demikian pepatah mengatakan yang, secara pribadi saya artikan dengan tak ada pakar, saya pun berani. Minimal saya sudah punya empat karya yang telah diterbitkan. Ditambah lagi, saya memiliki beberapa referensi yang memadai.
Nah, yang sudah saya sampaikan di kajian tersebut dan juga di sini ialah karya tulis yang telah dihasilkan oleh para ulama. Saya sampaiakan sekadar contoh:
-Muhammad bin Jarir Ath-Thabari, beliau mampu menulis sebanyak 40 lembar per hari.
-Imam Al-Baihaqi menulis kitab sebanyak seribu juz.
-Imam Abu Hatim Ar-Razi menulis kitabnya, Al-Musnad, sebanyak seribu juz.
-Ibnu Taimiyah telah menulis lebih dari 400 karangan dalam berbagai disiplin ilmu.
-As-Suyuthi, yang digelari dengan "Bapak Kitab" telah menulis hingga mencapai enam ratus karangan. Data tersebut dapat kita baca dalam buku Uluwwul Himmah, tulisan Muhammad Al-Muqaddam.
Jelas hal itu membuat kita semua terkesima. Betapa produktifnya mereka menulis. Betapa barakahnya waktu mereka. Padahal, dahulu belum ada komputer, laptop, dan internet. Lalu, bagaimana dengan kita sekarang saat fasilitas sudah lengkap? Sudah berapa bukukah yang kita tulis? Maka, tak ada motivasi terkuat yang melebihi dorongan hati untuk menyampaikan kebenaran. Tulis sekarang juga!
No comments:
Post a Comment