Penulis Rajin Shalat Badan Sehat
Diawali sebuah pertanyaan mengapa banyak muslim malas mendirikan shalat, saya menulis buku Rajin Shalat Badan Sehat. Dalam asumsi awal saya, ada beberapa hal yang melatarbelakanginya. Di antaranya ialah karena banyak umat Islam yang tak tahu manfaat shalat. Padahal, dalil syar’i ataupun ilmu pengetahuan sama-sama menunjukkan jutaan manfaat yang terkandung dalam ibadah tersebut.
Inilah yang menurut saya perlu dijembatani. Kita tidak boleh tutup mata terhadap fakta ini. Mengapa? Pendalaman terhadap ilmu ini dapat meningkatkan ketaatan kita kepada Allah. Itu karena ilmu agama akan memudahkan pemiliknya menapaki jalan yang diridhai-Nya. Tegasnya, memudahkan jalan ke surga.
Tentu saja, saat menulis, saya berharap tulisan yang jadi nanti dapat bermanfaat bagi saya dan pembaca. Lalu, apa indikasinya? Setidaknya, setelah empat bulan buku saya didistribusikan, ada beberapa komentar yang masuk ke HP saya. Inilah di antaranya:
“Assalamualaikum! Selamat pagi! Nama saya Fandy, baru saja saya membaca buku Anda yang judulnya RAJIN SHALAT, BADAN SEHAT. Saya sangat senang bisa membacanya karena dari buku ini saya bisa mengetahui manfaat shalat.” 085242833xxx
“Buku RSBS cukup bagus....” (SMS dari Saudara Ilham di Masohi Maluku Tengah)
“Assalamualaikum, salam ukhuwah. Saya Hamdani al-maidany dari Semarang. Alhamdulillah saya membeli buku yang Anda tulis: RAJIN SHALAT BADAN SEHAT. Subhanallah bagus. Saya mendapatkan manfaat yang banyak dari ilmu yang Anda sampaikan melalui buku tersebut.” (02491100xxx)
Itulah sedikit komentar dari pembaca yang sekaligus saya anggap sebagai standar bahwa buku saya telah mengandung manfaat. Maka, tak salah jika saya katakan bahwa buku yang paling baik adalah buku yang paling banyak manfaatnya bagi manusia. Ini sebagaimana kata Nabi dalam hadis Bukhari dan Muslim bahwa sebaik-baik manusia di antara kalian adalah yang paling banyak manfaatnya bagi orang lain.
Semoga kita menjadi orang yang dapat mengambil manfaat dari buku yang kita baca.
1 comment:
teruslah berkarya menggapai ridho-Nya
Post a Comment