Total Pageviews

Search This Blog

Thursday, July 3, 2008

ASYIKNYA BIKIN SINOPSIS

Oleh: Fahrur Mu'is

Membuat sinopsis buku memang asyik. Karena sinopsis atau backcover adalah iklan utama dari sebuah buku, maka tak bisa dibuat main-main. Ia harus menjual. Begitu dibaca, orang harus langsung ingin membeli. Kalau belum seperti itu, berarti tulisan di belakang kover sebuah buku tersebut kurang menyentuh emosi pembeli. Meskipun, ini juga masih relatif. Artinya, pandangan kita bisa berbeda.

Oleh karena itu, para editor harus kreatif dan terbuka terhadap kritik. Kadang kita sudah merasa bagus, tapi orang lain menilainya biasa-biasa saja. Ya, itu wajar. Kata pepatah Arab: Li kulli ra’sin ra’yun ‘setiap kepala memiliki pendapat.’

Sebab, kalau pembuat sinopsis itu ususnya tidak panjang, ia bisa ngambek, mutung, putus asa, emosi, marah, dan hatinya bisa keruh oleh sifat negatif lainnya. Maka, sejak awal harus ditanamkan rasa asyik dulu ketika menulis sinopsis dalam hati.

Contohnya, ketika membuat sinopsis buku saya yang berjudul: RAJIN SHALAT, BADAN SEHAT, saya membuatnya sampai lima kali. Akhirnya, sinopsis yang kelimalah yang dipakai dan disepakati oleh tim kami. Tentu saja keputusan ini ditelorkan melalui diskusi dan dialog yang cukup panjang. Begitulah asyiknya menulis sinopsis. Memang, tidak semua buku kasusnya seperti ini. Kadang-kadang ada yang sekali langsung jadi. Dan tidak hanya itu, kadang-kadang juga ada yang harus ganti pembuatnya.

Inilah sinopsis yang saya maksudkan:

RAJIN SHALAT, BADAN SEHAT

Dr. Fidelma, seorang neurolog asal Amerika memeluk Islam karena shalat. Ketika melakukan kajian saraf, ia mendapatkan beberapa urat saraf di dalam otak manusia ini yang tidak dimasuki oleh darah. Padahal, setiap inci otak manusia memerlukan darah yang cukup agar berfungsi secara lebih normal. Dalam penelitiannya ia menemukan bahwa darah tidak akan memasuki urat saraf di dalam otak melainkan ketika seseorang tersebut shalat, yaitu ketika sujud.

Tak hanya itu. Shalat juga bikin awet muda. Hasil penelitian kedokteran terbaru menyatakan bahwa shalat lima kali sehari yang dilakukan dengan khusyuk dan tafakur merupakan faktor alami terpenting dalam mengaktifkan hormon-hormon muda yang dikenal dengan hormon milatonin. Bila aktif, hormon-hormon ini akan menunda penuaan yang terjadi pada diri manusia. Nah…

Buku ini mengajak Anda menyelami ‘samudera’ shalat yang sangat dalam. Kian jauh Anda menyelam, kian mengagumkan nikmat yang akan Anda rasakan!

5 Gizi Utama Buku Ini:
1. Apa hubungan ibadah dan kesehatan?
2. Ibadah apa sajakah yang menyehatkan?
3. Apa manfaat shalat bagi jasmani dan ruhani kita?
4. Benarkah shalat dapat menyehatkan dan mengobati penyakit?
5. Bagaimana kiat agar shalat bisa menyehatkan?

3 comments:

Anonymous said...

ok bang, kita tak boleh putus asa.

Anonymous said...

ok, selamat berkaya

Anonymous said...

Kapan terbitnya