Saat rasa malas dan jenuh menulis menghampiri saya, tiba-tiba ada teguran yang datang. Benar. Teguran
itu datang ke rumah saya. Bukan dari istri saya dan keluarga saya, tetapi dari istri seorang penulis
yang belum saya kenal.
Ia bercerita penuh semangat kepada istri Saya. Bahwa suaminya adalah seorang penulis. Jika sudah menulis,
dia akan fokus dan dengan cepat akan merampungkan tulisannya. Itu ia lakukan pada malam hari atau di sela-sela
jam istirahat siang di tempat kerja.
Suamiku, tutur istrinya, sangat pintar. Tidak pernah dapat rangking dua saat sekolah. Jam dua malam ia sudah
bangun untuk bekerja. Membuat adonan makanan yang pagi harinya siap dijual istrinya. Setelah itu,
ia pergi bekerja hingga sore hari.
Mendengar cerita ini, saya tersenyum. Ikut senang dan merasakan semangatnya. Meskipun, dalam hati kecil ini,
saya masih meragukannya. Karena saya belum tahu karya-karyanya. Ditambah lagi, saat saya meneliti dan
menulis sebuah tema, saya sering kecewa dengan tulisan yang ada. Pasalnya, pembahasannya kurang dalam
dan datanya kurang lengkap.
Meski terbitnya buku akan memotivasi seorang penulis untuk berkarya lagi, namun kualitas tulisan
tetap tidak boleh diabaikan. Bahasa yang monoton harus disegarkan. Data yang sudah terlalu lama harus
diperbarui. Dan pendekatan-pendekatan baru perlu dipelajari.Bahkan,saran saya,ketika kita sudah jenuh,
berhentilah menulis. Ambil jeda, dan kemudian menulislah lagi!
itu datang ke rumah saya. Bukan dari istri saya dan keluarga saya, tetapi dari istri seorang penulis
yang belum saya kenal.
Ia bercerita penuh semangat kepada istri Saya. Bahwa suaminya adalah seorang penulis. Jika sudah menulis,
dia akan fokus dan dengan cepat akan merampungkan tulisannya. Itu ia lakukan pada malam hari atau di sela-sela
jam istirahat siang di tempat kerja.
Suamiku, tutur istrinya, sangat pintar. Tidak pernah dapat rangking dua saat sekolah. Jam dua malam ia sudah
bangun untuk bekerja. Membuat adonan makanan yang pagi harinya siap dijual istrinya. Setelah itu,
ia pergi bekerja hingga sore hari.
Mendengar cerita ini, saya tersenyum. Ikut senang dan merasakan semangatnya. Meskipun, dalam hati kecil ini,
saya masih meragukannya. Karena saya belum tahu karya-karyanya. Ditambah lagi, saat saya meneliti dan
menulis sebuah tema, saya sering kecewa dengan tulisan yang ada. Pasalnya, pembahasannya kurang dalam
dan datanya kurang lengkap.
Meski terbitnya buku akan memotivasi seorang penulis untuk berkarya lagi, namun kualitas tulisan
tetap tidak boleh diabaikan. Bahasa yang monoton harus disegarkan. Data yang sudah terlalu lama harus
diperbarui. Dan pendekatan-pendekatan baru perlu dipelajari.Bahkan,saran saya,ketika kita sudah jenuh,
berhentilah menulis. Ambil jeda, dan kemudian menulislah lagi!