Oleh: Fahrur Mu'is
Sepekan setelah buku Rajin Shalat, Badan Sehat dicetak, ada permintaan dari tim marketing kepada saya untuk mengisi bedah buku di sebuah stasion radio. Acara tersebut berlangsung selama 60 menit. Dan setelah sekitar lima menit presentasi, pertanyaan pun masuk berdatangan. Bahkan bertumpuk. Tidak hanya lewat SMS, tapi juga lewat telepon langsung. Asyiknya, seluruh pertanyaan dapat saya jawab secara memuaskan. Entah kenapa waktu itu saya merasa sangat percaya diri dan menguasai materi.
Perasaan tersebut ternyata terulang kembali. Tepatnya ketika saya ditodong untuk menjadi khatib Jumat dadakan. Saya tenang saja. Saya ambil buku Rajin Shalat, Badan Sehat, beres urusan.
Tidak hanya itu, dalam berbagai kesempatan ceramah, baik di majelis taklim ibu-ibu atau kajian umum di masjid, tema tersebut menjadi bestseller. Artinya, sering saya sampaikan dan direspon sebagai tema baru dan segar.
Meskipun, jujur saja setelah dicetak saya belum pernah membaca sampai selesai buku saya tersebut. Itulah hebatnya sebuah proses penulisan. Saya berhasil masuk dan menyatu dengan tema yang saya tulis. Dan akibatnya, tentu saja, materi yang saya tulis tersebut telah ‘mendarah daging’ dalam tubuh saya. Walaupun, tidak menutup kemungkinan bahwa virus PDI (penurunan daya ingat) akan menyerang. Tapi, saya tetap bisa tenang karena materinya sudah diabadikan dalam bentuk buku. Mau mencoba?