Total Pageviews

Search This Blog

Wednesday, October 19, 2011

3 M Jurus Ampuh Penulis


RM 14

Rp 28.000
Rp. 26.000



Apakah penulis perlu punya jurus tertentu agar bisa eksis di dunia perbukuan? Tentu saja, jurus pertama dan utama adalah menulis, menulis, dan terus menulis. Apa cukup? Tentu tidak, sebab kelancaran menulis juga terkait erat dengan kemahiran, kebiasaan, latihan, pengalaman, dan juga penguasaan materi.

Menurut saya, seorang penulis juga perlu mengembangkan jurus lain agar karyanya sukses di pasaran. Saya sebut dengan Jurus 3 M penulis, yaitu:

1. Menulis

Ini adalah perkara pertama yang wajib dilakukan penulis. Tanpa menulis, menulis, dan menulis tidak akan ada karya yang dihasilkan. Bahkan, andaikata orang yang memiliki banyak ilmu, wawasan, dan pengalaman tidak pernah menulis, maka dapat dipastikan ia tidak pernah menjadi penulis.  Dalam proses ini penulis perlu kaya ide, kreatif, inovatif, banyak membaca, dan sebagainya.

2. Menjual

Seorang penulis juga perlu memiliki kemampuan menjual karyanya. Baik menjual dalam arti sebenarnya maupun melakukan salah satu peran dalam dunia marketing. Ia bisa menjual buku, membedah, merekomendasikan, dan mempublikasikannya dengan cara-cara yang terukur dan dikuasai.

3. Menyapa

Maksud saya adalah menyapa pembaca. Mengapa? Karena penulis harus dekat secara emosional dengan pembaca. Apalagi berdasarkan pengalaman, jika pembaca puas dengan buku seorang penulis, maka dia akan mencari karyanya yang lain. Atau, minimal merekomendasikan bukunya kepada orang lain.

Atas karunia Allah, dengan tiga jurus ini saya mampu menghasilkan beberapa buku yang pada tahun 2011 ini sudah dapat dibeli di pasaran. Jujur bahwa karya saya pada tahun ini lebih produktif dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Khususnya setelah menyelesaikan tesis di Magister Pemikiran Islam. Berikut ini buku saya yang sudah terbit hingga bulan Oktober 2011:

1. BELAJAR ISLAM UNTUK PEMULA
2. ZAKAT A-Z
3. PUASA A-Z
4. HAJI A-Z
5. JANGAN SALAT SENDIRIAN
6. SUKSESKAN SALAT ANDA
7. BENCANA AKHIR ZAMAN






Thursday, October 13, 2011

BAGAIMANA ANDA MENYIKAPI TANDA-TANDA AKHIR ZAMAN?



Dalam menyikapi tanda-tanda kiamat yang terjadi pada akhir zaman ini, manusia terbagi menjadi tiga kelompok.
Pertama, kelompok yang yakin dengan semua yang dikabarkan oleh Rasulullah berkaitan dengan kiamat dan tanda-tandanya. 
Kelompok ini pun terbagai menjadi tiga, yaitu: 
(1) mereka yang menerima nash-nash akhir zaman apa adanya. Kelompok ini kurang bisa memahami maksud dan tujuan di balik berita tersebut. Nash-nash yang pada hakikatnya memiliki makna peringatan dan larangan, cenderung diartikan sebagai berita yang tidak mengandung pesan.
(2) Mereka yang menerima nash-nash tersebut dengan penuh keyakinan, namun melampaui batas dalam menafsirkannya. Misalnya ialah kelompok Syi’ah yang menjadikan hadis-hadis tentang Imam Mahdi untuk mendukung gerakan politik dan keyakinan mereka. 
(3) Kelompok yang menerima nash-nash tersebut dengan penuh keyakinan bahwa semua itu benar berasal dari Nabi. Sikap mereka berada di antara dua kelompok sebelumnya;  tidak mengabaikan dan juga tidak berlebih-lebihan.
Kedua, kelompok yang tidak peduli dengan nash-nash tentang akhir zaman dan tidak banyak mengkajinya karena dinilai sebagai sesuatu yang tidak logis. Mereka menganggap bahwa pembicaraan tentang akhir zaman merupakan penghalang kemajuan karena telah dibatasi oleh takdir tentang berakhirnya alam semesta. Kelompok ini terbagi menjadi dua:
(1) Mereka yang bergelut dengan ilmu dan penelitian. Mereka menakwilkan hadis-hadis tentang akhir zaman dan hanya mau menerima yang bisa diterima akal. Misalnya adalah orang yang menafikan adanya Dajjal dan hanya menganggapnya sebatas simbol dan lambang keburukan.
(2) Mereka yang termasuk orang-orang awam yang tidak peduli dengan ilmu agama. Mereka tidak mengetahui berbagai peristiwa yang akan terjadi menjelang hari kiamat dan tidak bisa mengambil pelajaran darinya.
Ketiga, mereka yang tidak yakin akan datangnya kiamat. Kelompok ini banyak diwakili oleh mayoritas bangsa Barat dan sebagian bangsa Timur yang tidak percaya pada Tuhan dan agama, semisal bangsa Jepang dan Korea. Sebagai gantinya, mereka menuhankan akal dan teknologi modern yang sedang berkembang.
Demikianlah berbagai kelompok manusia dalam menyikapi fenomena akhir zaman dan tanda-tanda yang mengiringi terjadinya kiamat. Seorang muslim sudah sepatutnya mengambil sikap yang  benar dalam memandang masalah ini, yaitu sebagaimana sikap golongan pertama dari kelompok yang terakhir. Yakni kelompok yang menerima nash-nash tentang akhir zaman dengan penuh keyakinan bahwa semua itu benar berasal dari Nabi. Mereka  tidak mengabaikan dan juga tidak berlebih-lebihan. Mereka menjadikan berita yang sahih dari Nabi sebagai landasan dalam bersikap. Mereka berusaha mencari tahu tentang hakikat sebenarnya dari nash-nash yang ada agar selamat dari bencana yang terjadi tanpa melakukan pemastian pada hal-hal yang dalilnya belum jelas dan tegas. Lebih lengkapnya, baca buku saya: BENCANA AKHIR ZAMAN. http://pts.com.my/index.php/buku/bencana-akhir-zaman/